BANDUNGFOOTBALL.COM — Kemenangan tipis Persib Bandung atas PSM Makassar dalam lanjutan Super League 2025/2026 diwarnai satu momen krusial yang hampir mengubah jalannya pertandingan.
Bermain di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (27/12/2025), Maung Bandung menang 1-0, namun kemenangan tersebut lahir lewat drama penalti yang gagal, sebelum akhirnya ditebus oleh sang eksekutor sendiri.
Persib mendapat peluang emas pada menit ke-24 setelah Berguinho dijatuhkan oleh salah satu pemain bertahan PSM di dalam kotak terlarang. Wasit tanpa ragu menunjuk titik putih. Namun, tekanan besar justru berbuah kegagalan. Eksekusi Jung tak berujung gol dan membuat publik GBLA Stadium sejenak terdiam. Situasi itu sempat memicu kekhawatiran, mengingat penalti sering kali menjadi titik balik dalam laga-laga ketat.
Beruntung bagi Persib, kegagalan tersebut tak berlangsung lama. Hanya dua menit berselang, Andrew Jung menunjukkan mentalitasnya. Penyerang asal Prancis itu berhasil mencetak gol pada menit ke-26, sekaligus menebus kesalahan dari titik putih dan membawa Persib unggul 1-0 atas PSM Makassar.
Gol tersebut menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan dan memastikan tiga poin penting tetap berada di Bandung.
Pelatih Persib, Bojan Hodak, menilai kegagalan penalti adalah hal yang manusiawi dan menegaskan bahwa faktor psikologis sangat berpengaruh dalam situasi tersebut.
“Di latihan mereka semua bisa mencetak gol, tapi ketika saat pertandingan itu tidak mudah. Ini adalah hal psikologis,” ujar Bojan dalam jumpa pers usai laga.
Terkait kemungkinan pergantian eksekutor penalti ke depan, Bojan belum ingin mengambil keputusan pasti. Ia membuka peluang bagi pemain lain, termasuk Ramon, jika sudah kembali bermain.
“Ketika dia kembali dan bermain, itu mungkin saja. Untuk ke depannya saya belum tahu siapa yang akan dipilih,” tambahnya.
Meski gagal penalti, kontribusi Jung tetap menjadi pembeda dalam laga sulit tersebut. Golnya memastikan Persib mampu mengamankan kemenangan meski harus bertahan lebih dalam di babak kedua.
Bagi Persib, kemenangan ini bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga bukti ketahanan mental tim dalam menghadapi tekanan. Satu kegagalan tak menggoyahkan fokus, justru menjadi pemantik kebangkitan di laga yang krusial dalam persaingan papan atas Super League 2025/2026.
Reporter: Bani
Editor news: Novirahmaya


Discussion about this post