BANDUNGFOOTBALL.COM- Beberapa tahun terakhir, di lini tengah, Persib Bandung punya Hariono yang berperan sebagai ball winner atau yang biasa bobotoh sebut “gelandang pengankut air” di lini tengah, ditambah lagi sosok Dedi Kusnandar sebagai breaker atau penghancur serangan lawan. Ada pula Kim Kurniawan sebagai penyeimbang dan pembagi bola, serta pemain anyar Persib yang berperan sebagai playmaker dengan permainan cantik ala sepakbola latin yaitu Esteban Vizcarra. Tapi, ada satu sosok yang mencuri perhatian baru-baru ini, attacking midfielder anyar Persib, yaitu Erwin Ramdani
Attacking midfielder merupakan sosok yang penting dalam permainan sepakbola. Secara teori gelandang tipe ini adalah tentang bagaimana membantu serangan dengan baik, dimana pemain mampu membangun serangan entah itu untuk memberikan operan kepada rekan atau untuk mengkreasikan gol bagi dirinya sendiri. Attacking midfielder harus memiliki mobilitas, stamina, dan visi bermain yang mumpuni, terkadang gelandang ini membantu gelandang lainnya juga dalam bertahan.
Peran attacking midfielder dalam skuad Maung Bandung sepertinya patut diberikan pada Erwin Ramdani. Pemain yang baru didatangkan oleh Persib dari PSMS Medan pada tahun ini sebenarnya merupakan putra daerah Jawa Barat. Pria ber-usia 25 tahun tersebut tampil impresif dan trengginas dalam ajang Piala Indonesia dan Piala Presiden bersama Persib.
Erwin melakoni debutnya bersama Persib pada 27 Januari 2019 kala bertandang melawan Persiwa Wamena di ajang Piala Indonesia. Data tim statistik Bandungfootball mencatat dari tujuh pertandingan yang dimainkan Persib di tahun ini, Erwin tampil sebanyak enam kali dengan masing-masing tiga kali sebagai starter dan tiga kali sebagai cadangan. Total Erwin mengoleksi 307 menit di lapangan hijau bersama Maung Bandung. Meskipun Erwin melakoni debutnya sebagai starter, Erwin mulai mendapat kepercayaan Miljan Radovic sebagai starter pada saat Persib bertarung dengan Persebaya di ajang Piala Presiden, laga kontra Arema di Piala Indonesia dan laga pembuka Piala Presiden kontra Tira-Kabo Erwin masuk sebagai pemain pengganti.
Dipercayanya Erwin sebagai starter dalam dua laga terakhir Persib bukan lain bukan tidak karena penampilan briliannya sebagai pemain pengganti, Erwin kerapkali menjadi supersub. Ketika Ezechiel dan Lopicic kesulitan mencetak gol, Erwin bisa hadir sebagai attacking midfielder layaknya Eden Hazard di Chelsea yang sering mencetak gol. Tercatat Erwin mencetak 3 gol dan 1 assist dari 6 pertandingan yang dimainkannya bersama Persib. 6 pertandingan dan mencetak 3 gol, dimana rata-rata Erwin mencetak 1 gol setiap 2 pertandingan, produktif untuk seorang gelandang.
Perfoma Erwin di lapangan hijau patut diacungi jempol, kehadirannya memberi warna baru dalam skema permainan Persib. Aksi Erwin di lini tengah Maung Bandung mampu membuat bobotoh takjub, Erwin seringkali membuat bobotoh di stadion Si Jalak Harupat tersenyum seraya bersorak penuh kebahagiaan.
Tim statistik Bandungfootball mencatat kontribusi Erwin dalam serangan Persib sangat impresif. Erwin melakukan 5 dribble sukses, 5 kali dilanggar lawan, 5 umpan silang sukses, 2 key passes, serta 5 shooting (3 on target ,1 off target, 1 blocked). Erwin sangat produktif dengan 3 shot on target yang berbuah 3 gol baginya, ditambah lagi 2 key passes yang membuahkan 1 assist.
Selain itu kontribusi Erwin dalam bertahan juga tidak kalah bagus. Erwin mencatatkan 6 tackle, 1 Aerial duel win, dan 5 intersep. Catatan yang impresif dari seorang gelandang dalam bertahan dan menyerang. Kepercayaan Radovic pada Erwin sebagai attacking midfield selama ini cukup jitu. 307 menit dari 6 pertandingan, 3 gol, 1 assist, serta catatan apik lainnya membuktikan kapasitas pemain yang juga merupakan seorang prajurit TNI ini. Lengkapnya dapat dilihat di infografis ini
Hati Biru
Erwin selalu terlihat tampil sepenuh hati untuk Persib, mungkin sosok Erwin masih asing di mata sebagian bobotoh, padahal ia merupakan salah satu punggawa tim sepakbola PON Jabar yang menyabet emas pada gelaran PON 2016. Tidak aneh jika Erwin tampil habis-habisan jika membela Persib karena ia merupakan seorang putra daerah layaknya Atep dahulu.
“Ini mimpi yang jadi kenyataan (membela Persib), dari kecil saya bermain bola akhirnya bisa teruwujud dan rasanya tak bisa diungkapkan. Saya selalu tanamkan Persib jadi penyemangat saya setiap latihan atau main di tim manapun selalu terbayang tujuan utama dan impian saya (Persib) harus saya dapatkan,” Ujar Erwin pada bulan Januari kala baru bergabung dengan Persib.
“Percaya tidak percaya, saya sekarang saat ini saya mengenakan baju yang saya impikan,” Pungkas Erwin kala itu penuh kebanggaan. Bahkan, pada gelaran Liga 1 2018 silam, saat Erwin masih berseragam PSMS, Erwin berjanji jika ia mencetak gol ke gawang Persib dirinya tidak akan melakukan selebrasi. Hal ini Erwin lakukan demi menghormati bobotoh,.
Cinta Erwin terhadap Persib serta bobotoh bukan sekedar bualan belaka, dari pernyataan Erwin tersebut cintanya terhadap Persib dan bobotoh begitu besar. Ditambah lagi bukti saat ia mencetak gol ke gawang Arema kala Persib bermain imbang dengan Arema di ajang Piala Indonesia beberapa waktu silam, Erwin merayakan golnya penuh emosi seraya berlari ke arah bobotoh di tribun timur saat itu.
Erwin juga sering kedapatan pernah mencium lambang Persib di baju yang ia kenakan saat memasuki lapangan, saat mencetak gol melawan Perseru juga Erwin mencium lambang Persib di dada dengan penuh rasa bangga. Hal itu seolah menegaskan hati Erwin yang biru, beberapa tahun bermain di luar Bandung, akhirnya Erwin pulang ke rumah, Persib Bandung adalah rumah bagi Erwin Ramdani yang berhati biru.
Discussion about this post