BANDUNGFOOTBALL.COM — Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak meminta bantuan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk mengurangi jadwal padat timnya di Liga 1 2024/2025 agar juga bisa berprestasi di kancah Asia.
Sebab pada musim ini, Maung Bandung disibukkan dengan dua kompetisi sekaligus.
Selain melakoni kompetisi domestik, tim Pangeran Biru juga tampil di ajang AFC Champions League Two (ACL 2) 2024/2025 sebagai juara Liga 1 musim lalu.
Namun tim asuhan Bojan Hodak juga harus membayar konsekuensi bermain di dua kompetisi, yakni padatnya jadwal.
Sebut saja, klub Liga 1 lainnya bermain hanya satu kali dalam satu minggu dengan jarak 4-6 hari. Sementara Persib sendiri bisa melakoni dua pertandingan dengan jeda dua hingga empat hari.
Misalnya, pada September lalu Nick Kuipers dan kawan-kawan melakoni enam pertandingan dalam kurun waktu 22 hari yang mengakibatkan pemain bergantian cedera.
Kondisi ini lah yang membuat Bojan Hodak memohon PT LIB untuk mengatur jadwal Liga 1. Permohonan ini agar memberi keleluasaan bagi timnya mematangkan persiapan tampil di ACL 2.
“Jika jadwal di Liga Indonesia melalui pihak LIB mau membantu kami, kami akan berusaha lolos ke babak berikutnya. Jika mereka tidak mau, maka kami tidak bisa, karena akan ‘membunuh’ pemain. Karena kami akan memainkan 7 laga berat dalam waktu 32 hari,” kata Bojan Hodak.
“Kami tidak berhenti bermain. Mungkin orang bisa bicara di Eropa tim-tim lain bisa menghadapi jadwal seperti itu, kalian tahu, di Eropa, misalnya Manchester City memiliki beberapa lapis skuat dan mereka mempunyai jet pribadi, sedangkan kami menggunakan penerbangan budget,” lanjutnya.
“Jadi tentu kami tidak bisa melakukan hal yang sama. Hal lainnya adalah di Indonesia dari satu kota ke kota lainnya bisa memakan waktu hingga enam jam, setiap saat kami harus pergi dua hari sebelum laga karena harus melakukan perjalanan 6-7 jam dari Bandung ke tempat lain,” beber pelatih asal Kroasia itu.
Bojan Hodak juga menyebut bahwa kondisi ini tidak bisa disamakan dengan klub-klub Eropa.
“Sedangkan di Eropa, untuk penerbangan mungkin maksimal hanya 3-4 jam. Kini orang-orang banyak berkomentar padahal mereka tidak mengerti, bicara ‘kalian harus profesional’ dan orang-orang di liga tidak memedulikan itu,” cetusnya.
“Jadi kami fokus ke pertandingan lokal dan jika kami dibantu di kompetisi internasional maka kami akan berusaha. Saya beri anda contoh, bisa ditanyakan pada Media Officer kami, kami tidak bisa berlatih dan hanya terus melakukan perjalanan. Orang-orang di atas kertas berpikir ini mudah, tapi ini bukan bermain playstation,” singgungnya.
Discussion about this post