BANDUNGFOOTBALL.COM –Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Irjen Armed Wijaya sempat menyebut bahwa terdapat rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan berdurasi 3 jam telah dihapus karena adanya gangguan internet.
Namun kini pihak Polri memastikan CCTV tersebut tidak ada yang terhapus.
Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo menegaskan hal ini juga selaras dengan apa disampaikan oleh Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.
“Itu sudah clear, tidak ada yang dihapus. Kan Cak Anam (Komisioner Komnas HAM) sudah sampaikan” kata Dedi saat dikonfirmasi awak media, Senin (24/10/2022).
Memang sebelumnya, Komnas HAM sudah meluruskan soal dugaan penghapusan rekaman CCTV tersebut.
Choriul Anam menegaskan bahwa rekaman itu hanya memiliki masalah teknis dan tidak ada penghapusan.
“Terkait juga CCTV di lobi utama, kami ditunjukkan lobi utama yang ternyata CCTV lobi utama itu bisa terlihat utuh, sekian jam, sekian jam itu terlihat, apakah ada yang tidak terlihat atau terhapus? Yang kami lihat itu semuanya ada, jadi tidak ada yang terhapus,” tegas Anam seperti dilihat di akun YouTube Humas Komnas HAM, Kamis (20/10/2022) lalu.
CCTV yang berada di Stadion Kanjuruhan sebelumnya telah diserahkan kepada pihak kepolisian disertai tanda tangan surat terima pada 2 Oktober 2022.
Sehingga Komnas HAM memastikan tidak ada pergantian DVR tersebut.
“Berikutnya terkait DVR, kami tanya ke teman-teman Dispora, bagaimana pengambilan DVR, ternyata pengambilan DVR itu berkomunikasi antara polisi dan Dispora, yang menunjukkan adalah Dispora di ruangannya dan sebagainya, termasuk tanda tangan surat terima DVR-nya,” ujar Anam.
“Di pagi tanggal 2 setelah kejadian, kejadian kan jam 1 (pagi) sampai jam 2, DVR-nya baru diambil dan ada surat terimanya pagi di tanggal 2 itu. Itu prosesnya. Terkait penggantian sebagainya, itu tidak ada,” lanjutnya.
Komisioner Komnas HAM itu juga menjelaskan bahwa memang terdapat masalah teknis di CCTV di Pintu 16 yang mengarah pada arah parkiran, di mana dikatakan bahwa video tersebut blank.
Anam memastikan bahwa hal ini hanya masalah teknis, lantaran adanya pergantian pada satu hari sebelum pertandingan hingga pertandingan laga Arema FC vs Persebaya.
“Itu dikatakan memang ada problem teknis terkait kamera. Ada pergantian kamera sejak hari Jumat oleh teknisinya, cuma setting dari CCTV tersebut itu memang belum selesai sampai hari-H pertandingan,” katanya.
“Sehingga ketika merekam pas peristiwanya memang kadang-kadang bisa kadang-kadang nggak, karena itu ada sinkronisasi IP dan sebagainya, secara teknis itulah yang jadi persoalan. Jadi bukan problem yang lain. Kami ditunjukkan jejak digitalnya, perubahan-perubahan IP address-nya dan sebagainya termasuk detail-detail jejak digitalnya, kami ditunjukkan itu dari teknisinya Dispora,” bebernya.
Discussion about this post