BANDUNGFOOTBALL.COM – Mencintai Persib layaknya candu bagi sebagian orang. Candu itu juga merasuki mojang cantik bernama Sarah Nurul Fathia. Namun candu tersebut tak datang begitu saja, ada faktor seorang ayah yang mewariskan kecintaan terhadap Persib Bandung.
Fathia kerap ia disapa mengaku mulai menyukai Persib sejak kelas 5 SD, kala itu gol dari Eka Ramdani dan Bekamenga di laga Persib Persija tahun 2007 semakin menumbuhkan rasa sukanya pada tim kebanggaan Jawa Barat ini. Kala itu diceritakan dirinya masih menyaksikan Persib di layar kaca.
Selang sekitar tiga tahun gadis kelahiran Cililin ini bisa merasakan atmosfer Persib di dalam stadion. “Waktu SMP pernah nekat pergi nonton ke stadion Si Jalak Harupat sama teman-teman cowok. Pokonya setiap Persib main pasti ke Jalak, sampe-sampe dicariin sama si mamah karena khawatir,” ujarnya kepada tim BANDUNGFOOTBALL.COM.
Kesibukannya di dunia pendidikan tidak lantas meninggalkan cintanya pada Persib. Semasa kuliah ia menjadi lebih sering bergelut dengan Persib Bandung. “Kebetulan tugas-tugas jurnalis aku tuh selalu berhubungan dengan Persib sampe-sampe aku dijuluki “si Persib” sama teman-teman,” ungkapnya.
Menurutnya selama menyaksikan laga Persib di stadion menyajikan momen-momen berkesan. Salah satunya adalah kala ia dan dua temannya mendapatkan tugas untuk meliput Persib. Ia mengaku papalidan dari Dago ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gede Bage, Bandung. Bahkan ketika sampai di sana ia mendapatkan tawaran masuk cuma-cuma dari oknum polusi yang bertugas.
Tak cukup disitu, ketika selesai pertandingan ia mengaku diantar pulang oleh polisi memakai mobil kepolisian lalu diturunkan di Polsek Ahmad Yani dan diantar pulang ke rumahnya di Dago. Ia juga pernah ikut rombongan untuk nonton away Persib di Surabaya.
Gadis manis yang kini berusia 22 tahun ini rajin berkicau di twitter. Ia sering kali meluapkan emosi, kekesalannya apabila penampiilan Persib butut. “Kadang kalau Persib kalah aku sampe suka nangis,” tuturnya.
Memasuki musim 2019, mojang yang mengidolakan Bojan Malisic ini mengaku sempat pesimis saat tim kesayangannya dilatih Miljan Radovic, lantaran penampilan anak asuhnya tak terlalu bagus dan hasil akhir tak memuaskan. Akan tetapi rasa tersebut berubah menjadi optimis kala kursi pelatih berpindah ke tangan Robert Alberts. Ia pun berharap di bawah kendali pelatih asal Belanda ini Persib bisa menjadi juara.
Discussion about this post