BANDUNGFOOTBALL.COM –Sudah 3 Minggu ini enggakbisa sombong update WA story tentang Persib.
Butut, Rungsing & Rudet adalah kata yang sering diucapkan bobotoh akhir-akhir ini. Pokoknya menghujat Persib teh adalah hal yang biasa dan wajar. Kenapa? Ya memang sepantasnya begitu.
Dalam olahraga ada empat aspek penting yang harus dilatih, dibina atau di-edankeun, yaitu aspek fisik, teknik, taktik, dan mental.
Nah, sebagai bobotoh mungkin kita bisa membahas untuk masalah mental ini, dari masalah fisik aslinya “teu wani ngajak gulat ka Papa Victor Igbonefo“.
Untung saja tidak ada aspek “kakasepan” di olahraga. Padahal berani lah lawan sama Ezra Walian mah, tapi kalau sama Si Nick Kuipers memang merasa insecure sih. Heheheheh..
Setiap atlet yang katanya professional harus siap akan ke-4 aspek tadi. Sebab pemain juara harus punya fisik juara, teknik juara, taktik juara, dan juga mental juara.
Berdasarkan sejumlah penelitian, mental akan berbanding lurus dengan motivasi berprestasi.
Jadi, wajar saja jika bobotoh sebagai suporter sekaligus konsumen Persib menuntut agar tim kesayangannya harus memenuhi keempat aspek tersebut. Itu pun jika Maung Bandung memang serius mau juara.
Kemudian mengenai motivasi, sebenarnya ada dua hal yang membuat manusia termotivasi yaitu Mengejar Kesenangan dan Menghindari Penderitaan.
Hanya itu sih sebenarnya prinsip dalam hidup mah. Kalau kata kaum ‘religius’ mah mengejar surga dan menghindari nerakanya masing-masing.
Maksud saya, peran bobotoh disini bisa jadi sebagai kesenangan bagi mereka dengan segala puja-puji dan penghargaan yang diberikan, sekaligus bisa menjadi nerakanya dengan segala hujatan, hinaan, tekanan mental. Apapun yang diberikan selama tidak termasuk dalam tindakan kriminal, bebas-bebas saja.
Jangan salahin bobotoh. Anggap saja sebagai pelatihan mental. Walaupun ketangguhan mental yang juara mah memang harus dimiliki para pemain, sebelum mendeklarasikan diri ingin juara.
Ibaratnya, gimana mau jadi juara kalau satu dari keempat aspek tadi tidak ada? Sudah menjadi tanggung jawab tim pelatih dan manager untuk masalah fisik, teknik, taktik dan mental. Lagi pula mereka juga dibayar untuk tugasnya itukan?
Board of Director (BOD) tidak harus ikut-ikutan. Justru seharusnya senang ada bobotoh, secara tidak langsung memudahkan evaluasi juga kan?
Eh tapi sekarang setelah ‘the one and only’ WHU (Wa Haji Umuh), di Persib manajernya merangkap pelatih atau direktur merangkap manajer? Punten, serius tanya.
Balik lagi soal motivasi, tipe manusia juga berbeda. Ada yang cenderung mengejar keinginan, tapi ada juga yang lebih menghindari penderitaan.
Tugas manajer sih ini yang harus tau sampai aspek psikologis pemain. Sepengetahuan saya, ada kok tes psikologis untuk mengetahui manusia tipe yang mana untuk urusan ini, yang gratis juga banyak. Sok, coba tes pemain persib.
Kan, kalau benar-benar tahu tipe seperti apa dan gimana, agak enak aja memberi motivasi yang beda ke setiap pemain.
“Tam, mun ente maen alus ke dibere nu leuwih geulis ti si Ghea ku uing…” Atau “Tam, lamun maen goreng aslina didinya kudu balik naek sapeda ka Bandung…”
Mana yang kira-kira bikin termotivasi dengan maksimal? Ya itu hanya kiasan, karena memang tentu Persib memotivasi pemainnya tidak seperti itu.
Perlu diketahui, suporter, selain bisa jadi motivator timnya, juga bisa jadi motivator tim lawan. Apalagi, di era modern seperti sekarang dengan adanya media sosial (medsos).
masih pada ingeuuuuuut mereun motivasi timnas Italy berlipat kala para Hooligan nyanyi “football is coming”.
Kitu deui didieu, biasanya pemain lawan sok ujug-ujug main bagus kalau lawan Persib-mah, da lawan Persib ditonton jutaan orang jadi bisa sebagai ajang pembuktian diri.
Jangan lupa juga, menurut Maslow bahwa sebagai manusia pemain juga harus diberi penghargaan sebagai salah satukebutuhan dasar makhluk sosial. Walaupun sebenarnya tanpadisuruh bobotoh juga akan fair, “Alus nya alus, Butut nyabutut!”
Tuntungna mah sok ah evaluasi yang bener. mun masih butut & dihujat lagi, anggap saja ltihan mental. Bobotoh puas ngalampiaskeun, persib senang bisa menguatkan mental. Haha…
Nuhun
@ranggaradithia
Ditulis oleh: Rangfa Radithia |Disunting oleh: Redaksi
Discussion about this post